Minggu, 18 Agustus 2013

PUISI KEMERDEKAAN

Filled under:



Merah putih adalah warna bendera indonesia, merah putih memiliki arti yang luarbiasa dengan itu puisi dibawah ini bertema tentang bendera merah putih.

MERAH PUTIH

Merah putih!
dulu, sebelum kau berkibar di tiang tinggi
dibelai, dipeluk angin merdeka,
engakau hanya lambang harapku,

Meski kau mewakili bangsa tidak berdaya,
tidak bernama di sejarah dunia,
namun kau tersimpan dalam hatiku,
lambang kasihku pada nusaku.

kebangsaanku di timur raya,
engkau panji perjuanganku
mengejar kemuliaan bagi bangsaku,

dan demi tuhan pencipta bangsaku,
selama masih bersiut nafas didada,
denyut darahku penyiram medan
ta'kan kembali kau masuk lipatan!

Posted By YODI MOSES8/18/2013

TEKS SUMPAH PEMUDA SESUNGGUHNYA

Filled under:



Postingan saya kali ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan wisata atau budaya Indonesia, namun masih berhubungan dengan negara kita Indonesia. Ya, Sumpah Pemuda, tepat hari ini 28 Oktober 2012 kita memperingati 84 tahun Sumpah Pemuda. Namun akhir-akhir ini banyak pemuda yang tidak tahu teks sumpah pemuda yang benar.

Bahkan hari ini di acara salah satu stasiun tv nasional, pembawa acaranya membaca teks sumpah pemuda namun sayangnya yang dibaca salah. Tahun lalu pun ada di suatu daerah yang memperingati Sumpah Pemuda dan telah mencetak teksnya berupa spanduk yang sangat besar, namun lagi-lagi yang dicetak salah. Kesalahan sering kali di kalimat pertama dan ketiga.
Contohnya kalimat pertama yang salah : "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia". Padahal yang benar adalah "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia".

Satu lagi contoh kalimat ketiga yang salah : "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia". Padahal yang benar adalah "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Berikut Teks Sumpah Pemuda yang benar dengan ejaan baru :
  • Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  • Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  • Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Rumusan asli teks ini dituls oleh Muhammad Yamin. Untuk teks yang asli menggunakan ejaan lama yaitu untuk huruf "U" masih menggunakan "OE", untuk huruf "J" menggunakan "DJ", sedangkan untuk huruf "Y" menggunakan huruf "J". Semoga kedepannya, semua warga negara Indonesia minimal hafal akan teks sumpah pemuda yang benar.

Posted By YODI MOSES8/18/2013

PUISI KEMERDEKAAN

Filled under:


Puisi kemerdekaan indonesia 1945


DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA

Lima Puluh Delapan Tahun Yang Lalu
Telah Bergema Pekik Merdeka
Bergema, Berkumandang, Keseluruh Dunia
Suka Duka Perjuangan Bangsa
Berbuah Nyata

Kita Sadar Sebagai Tunas Bangsa
Penerus Sejearah Pemandu Tongkat
Perjuangan Bangsa

Mari Kita Jaga Ibu Pertiwi
Kita Jaga Republik Ini
Kita Junjung Martabat Negeri

Dirgahayu Republik Indonesia
Nyalakan Terus Semangat 45
Sekali Medeka Tetap Medeka
Jaya Indonesia

Posted By YODI MOSES8/18/2013

SEJARAH PROKLAMASI INDONESIA.

Filled under:


Sejarah, latar belakang serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam proses kemerdekaan RI

Latar Belakang
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau Dokuritsu Junbi Cosakai, berganti nama menjadi PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km disebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus. Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang. Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan. Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan.Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok
Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana--yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dinihari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apapun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang ke rumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.

Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Maeda Tadashi dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militerJepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokyo bahwa Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokyo dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.
Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshiguna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik. Myoshiyang setengah mabuk duduk dikursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti. Bung Hatta, Subardjo, B. M Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih di dengungkan. Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor(Laut) Dr. Hermann Kandeler. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan kekediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarangJl. Proklamasi no. 1).

Posted By YODI MOSES8/18/2013

Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Filled under:


Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain SoewirjoWilopoGafar PringgodigdoTabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4]. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.[5]
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Isi Teks Proklamasi[sunting]

Teks Naskah "Proklamasi Klad" yang ditempatkan diMonumen Nasional (Monas).

Naskah Proklamasi Klad[sunting]

Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo, yang isinya adalah sebagai berikut :
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 - 8 - '05
Wakil2 bangsa Indonesia.

Naskah baru setelah mengalami perubahan[sunting]

Teks Naskah "Proklamasi Otentik" yang ditempatkan di Monumen Nasional (Monas).
Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi Otentik", adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut :
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

(Keterangan: Tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di atas (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada teks naskahProklamasi Otentik) tertulis angka "tahun 05" yang merupakan kependekan dari angka "tahun 2605", karena tahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman pemerintah pendudukan militer Jepang saat itu adalah sesuai dengan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yang kala itu adalah "tahun 2605".)

Perbedaan teks naskah Proklamasi Klad dan Otentik[sunting]

Di dalam teks naskah Proklamasi Otentik sudah mengalami beberapa perubahan yaitu sebagai berikut :
  • Kata "Proklamasi" diubah menjadi "P R O K L A M A S I",
  • Kata "Hal2" diubah menjadi "Hal-hal",
  • Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo",
  • Kata "Djakarta, 17 - 8 - '05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05",
  • Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia",
  • Isi naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta danMr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Sedangkan isi naskah Proklamasi Otentik adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi),
  • Pada naskah Proklamasi Klad memang tidak ditandatangani, sedangkan pada naskah Proklamasi Otentik sudah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.

Posted By YODI MOSES8/18/2013

Kamis, 01 Agustus 2013

Samsung Sindir iPhone 5 Lewat Iklan Baru Galaxy S4

Filled under:




Samsung menyindir Apple lewat lewat iklan terbaru mereka. Dalam iklan itu, gadget iPhone 5 milik Apple dianggap kuno dan dijadikan bahan sindiran Galaxy S4.

Dalam iklan itu ditunjukkan pengguna Galaxy S4 mengirim foto ke pengguna Samsung Galaxy S4 yang lain melalui fitur S Beam hanya dengan menempelkan ponsel mereka. Lalu seorang ibu ingin mendapatkan foto itu dengan cara yang sama untuk iPhone 5 miliknya. Tentu saja itu tidak bisa dilakukan.Iklan berdurasi 1 menit 33 detik itu mengusung tema kelulusan sekolah di sebuah area dekat kolam renang, yang juga dihadiri oleh para orangtua. Samsung terlihat jelas menyindir Apple lewat fitur-fitur yang dimiliki Galaxy S4. Di situ diperlihatkan Galaxy S4 digunakan oleh anak muda, sedangkan iPhone 5 dipakai orangtua.
"Tidak, Anda tidak dapat melakukan itu," kata anak muda yang menggunakan Samsung Galaxy S4 itu.
Masih di lokasi yang sama, salah seorang pengguna Galaxy S4 yang lain menjawab telepon hanya dengan melambaikan tangannya. Sang ayah tampak kagum karena Galaxy S4 bisa melakukan itu. Para orang tua tampak mulai menyadari betapa kunonya ponsel mereka.
'Sihir' teknis Galaxy S4 tidak hanya berhenti sampai disitu. Seperti yang dapat dilihat pada video, seorang pemuda menunjukkan kalau Galaxy S4 juga bisa berfungsi sebagai remote TV. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat videonya di atas.

Posted By YODI MOSES8/01/2013

Galaxy S4 Meledak, Hanguskan Apartemen dan Mobil

Filled under:


Galaxy S4 Meledak, Hanguskan Apartemen dan Mobil
About Android, Hong Kong Smartphone andalan Samsung, Galaxy S4, lagi-lagi mendatangkan 
musibah bagi penggunanya. Bila sebelumnya sempat dikabarkan meledak saat di-charge, kali ini 
kejadiannya bahkan jauh lebih parah.

Dilansir laman Phandroid, Selasa (30/7/2013), kepada harian Xianguo Mr. Du mengaku saat itu
 ia sedang asyik bermain game Love Machine di smartphoneGalaxy S4 miliknya. Entah kenapa, 
tanpa pertanda apapun sebelumnya handset tersebut tiba-tiba meledak.
Seorang pria asal Hongkong bernama Mr. Du menjadi korban perangkat Galaxy S4 miliknya
 yang meledak, hingga menghanguskan seluruh isi apartemennya.
Karena kaget, secara spontan Mr. Du melemparkan smartphone tersebut ke arah sofa dan
 dengan cepat terbakar. Setelah itu, api merambat dengan cepat ke seluruh apartemen. 
Bahkan, hingga menghanguskan mobil Mercedes miliknya.
Untungnya pada kejadian ini tidak jatuh korban jiwa. Mr. Du beserta istrinya berhasil
 selamat melarikan diri dari apartemen dan hanya mengalami luka ringan. Sementara itu,
 pihak pemadam kebakaran membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk memadamkan
 api yang melahap habis apartemen milik Mr. Du.
Saat dimintai keterangan oleh pihak berwenang, Mr. Du menjelaskan bahwa selama ini ia 
menggunakan baterai dan charger asli dari paket penjualan Galxy S4. Ia pun mengaku sebagai pengguna gadget yang cukup apik, dan selalu berusaha mengisi ulang daya baterai bila
 kondisi baterai sudah bnar-benar habis, dan mencabutnya bila telah penuh.
Kasus yang dialami Mr. Du jelas memperpanjang daftar hitam malapetaka yang 
disebabkan oleh malfungsi sebuah perangkat mobile, khususnya smartphone
Untuk itu, diharapkan para pengguna untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan smartphone.
Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Samsung terkait kejadian tersebut. 

Posted By YODI MOSES8/01/2013